PENGALAMAN NAIK KERETA API KELAS EKSEKUTIF SURABAYA - YOGYAKARTA

Ini cerita pertama kali naik kereta api kelas eksekutif. Dulu pernah naik kereta api kelas ekonomi dengan rute Jogja - Surabaya tahun 2006. Baru pertama kali merasakan naik kereta api ekonomi yang begitu menyiksa, panas, kotor, banyak pedagang asongan, betapa menderitanya.

 Kereta Api Eksekutif Sancaka

Tapi sekarang tahun 2016 ketika naik kereta api sangat berbeda keadaannya. Semua sudah ada perubahan, pesan tiket bisa online tidak usah antrean di loket. Tiket bisa dipesan (booking) lewat internet melalui website tiket.kereta-api.co.id atau website lainnya seperti pegipegi.com. Pilih Kereta Kelas Busines atau Eksekutif sesuai tanggal keberangkatan, pilih Gerbong dan tempat duduk sendiri sesuai keinginan lewat internet. Setelah dapat kode booking bisa diprint sendiri langsung di stasiun 12 jam sebelum keberangkatan, sebelum waktu itu tiket belum dapat diprint.


Pengisian data untuk pemesanan tiket harus sesuai dengan identitas yang berlaku, karena ketika masuk ruang tunggu harus menunjukan tiket dan identitas seperti KTP atau SIM. Untuk anak-anak dapat menunjukan Kartu Keluarga.

 
 Ruang Tunggu Stasiun Kereta Api Gubeng Surabaya

Pengalaman pertama naik kereta api eksekutif Sancaka dari Stasiun Gubeng Surabaya menuju Stasiun Yogyakarta. Tiga bulan atau 90 hari sebelum keberangkatan tiket sudah dapat dipesan dan mendapatkan kode booking. Pembayarannya bisa bermacam-macam lewat internet banking atau transfer bank dll.

 
Komputer dan Printer Tiket di Stasiun Gubeng

Sebelum berangkat menggunakan kereta api eksekutif Sancaka pagi hari jam 08.50 (Surabaya-Yogyakarta), malamnya sempat print tiket sendiri dengan komputer dan alat print tiket yang sudah disediakan di Stasiun Gubeng.

 
Tiket Kereta Api Surabaya (08.50) - Yogyakarta (14.50)



 Lihat Peta : Stasiun Gubeng Surabaya

Agar mempermudah berangkat pagi hari menggunakan kereta api, dicarilah penginapan yang dekat dengan Statiun Gubeng. Banyak hotel di sekitar stasiun seperti Hotel Sahid, Hotel My Studio Surabaya dan lainnya tinggal disesuaikan dengan isi kantong. Kebetulan waktu itu pilih Hotel Airy Kalimantan Surabaya atau Hotel De Puri Boutique dengan harga Rp. 275.000 per malam. Dari hotel De Puri Boutique bisa jalan kaki menuju Stasiun Gubeng dengan jarak sekitar 600 meter.


 Lihat Peta : Hotel De Puri Boutique
 
Pagi hari menuju Stasiun Gubeng untuk siap-siap berangkat menggunakan Kereta Api Sancaka Pagi ke Yogyakarta. Perjalanan dari Surabaya ke Yogyakarta memakan waktu 5 jam. Namun tidak terlalu terasa karena di dalam gerbong kereta api eksekutif terdapat fasilitas AC (Pendingin Ruangan) sehingga walaupun siang hari tidak terasa panas.


Setelah beberapa menit di dalam gerbong kereta api eksekutif, kemudian datang karyawan kereta api menawarkan menu makanan dan minuman untuk dipesan. Tapi ini tidak gratis harus membayar sesuai menu pesanan.

Memesan makanan dan minuman yang terdapat di daftar menu, cari yang panas biar bisa mengganjal perut saat perjalanan selama 5 jam menuju Yogyakarta. Setelah 15 menit datanglah Mie Bakso dan Sebotol air mineral. Sambil menikmati mie bakso yang hangat melihat-lihat pemandangan di luar kereta api yang berlari cepat. Melewati sawah-sawah, ladang, pemukiman sampai jalan-jalan yang banyak kendaraan. Sesekali berhenti di beberapa stasiun untuk menurunkan penumpang.


Untuk menghilangkan kejenuhan, cari informasi dengan membaca berita-berita up to date lewat Android juga melihat petunjuk lokasi lewat map.google.com bisa tahu posisi kita berada dan kereta api tetap melaju menuju tujuan. Dalam perjalanan sinyal telepon seluler cukup bagus. Bisa browsing website dan main facebook untuk update status....

Melewati Stasiun Lempuyangan itu berarti sudah berada di Kota Yogyakarta, tapi Kereta Eksekutif Sancaka tidak berhenti disini tetapi tujuannya adalah Stasiun Yogyakarta tiba jam 14.10 wib.

1 comment:

  1. sampai hari ini sudah kosong semuanya padahal sudah aku tunggu tgl 25 dibuka untuk penambahan gerbong. Sungguh menyedihkan sistem onlinenya. Maka aku terpaksa datang dan lagi2 katanya dari pihak mereka harus sistem online. Entahlah (berpikir keras), akhirnya solusi terakhir ia naik bis yang macet nya gak ketulungan dah.

    salam https://justpaste.it/hammerofthorasli

    ReplyDelete