TEMPAT WISATA AIR TERJUN RUMAKAI PULAU SERAM PROVINSI MALUKU

Air Terjun Rumakai terdapat di Pulau Seram. Kenapa dinamakan air terjun Rumakai? Karena air terjun ini terdapat di Desa Rumakai. Salah satu desa yang terdapat di Pulau Seram. 

Desa Rumakai dapat ditempuh dengan menggunakan jalur laut kemudian jalur darat dari Kota Ambon. Jalur laut menggunakan Ferry Liang/Hunimua -Waipirit. Jalur Darat ditempuh dari Waipirit menuju Desa Rumakai bisa menggunakan alat transportasi darat seperti kendaraaan roda dua atau roda empat. Dari Pelabuhan Waipirit dengan tujuan desa Rumakai harus belok kanan, ke arah Gemba, Kairatu, Kamariang, Tihulale kemudian sampai desa Rumakai. 

Kalau dari Pelabuhan Waipirit lalu belok kiri akan menuju desa Hatusua, Waisamu, Kamal, Waisarisa, Eti, Mata Ampat kemudian Kota Piru. Dari Piru jalan terus menuju Pelita Jaya, dan Pulau Osi.

Setelah sampai di desa Rumakai terdapat beberapa air terjun yang ada disana. Ada air terjun Rumakai dan air Terjun Waisia. Cukup sulit juga menemukan air terjun Waisia dari jalan karena tidak terdapat papan nama atau papan penunjuk arah. Berbekal informasi dari penduduk akhirnya air terjun Waisia dapat ditemukan.

PERJALANAN KE PULAU MARSEGU

Perjalanan ke Pulau Marsegu kali ini dengan rombongan mahasiswa kehutanan Unpatti angkatan 2012, 2013 dan 2014. Pulau Marsegu sekarang sudah dikenal banyak orang dan menjadi destinasi wisata Seram Barat. Provinsi Maluku.

Sebenarnya sebelum ke Pulau Marsegu, rombongan sempat nginap 2 malam di daerah Pantai Desa Hatusua. Pantai Hatusua mempunyai potensi wisata namun belum dikembangkan secara baik.
Setelah 2 hari nginap dan melakukan praktek di Hutan Desa Hatusua, rombongan menuju Pulau Marsegu dengan menggunakan mobil sampai ke Desa Pelita Jaya. Dari Pelita Jaya menggunakan Kapal Motor ke Pulau Marsegu.

Kurang lebih ada 150 orang yang ikut dalam rombongan, sehingga rombongan dibagi menjadi 2  kelompok. Kelompok pertama kurang lebih 70 orang kebanyakan laki-laki untuk mempersiapkan lokasi dan mendirikan tenda. Setelah rombongan pertama tiba di Pulau Marsegu, Kapal Motor kembali mengambil rombongan kedua.

Dalam perjalanan rombongan kedua kebanyakan perempuan saat di tengah perjalanan tiba-tiba langit mendung dan turun hujan. Laut pun ikut bergelombang dan hembusan angin yang cukup kencang menerpa kapal motor. Satu orang mahasiswa perempuan yang ketakutan sempat pingsang, namun tidak terlalu lama kapal motor sudah mendekat dan merapat ke Jembatan Pulau Marsegu dengan hati-hati.
Kondisi Jembatan di Pulau Marsegu sudah mulai rusak karena beberapa penyangga jembatan sudah mulai rapuh. Jembatan berbentuk huruf "T" tempat berlabuhnya perahu dan kapal motor kecil sudah patah pada ujung-ujungnya.

Empat rumah wisata yang dibangun oleh Pemda Seram Barat namun belum rampung karena tersangkut masalah korupsi terlihat sudah mulai rusak dan coret-coret oleh orang yang tidak bertanggung jawab. 
Pagar dan plavon rumah-rumah ini sudah terlepas dan lantainya penuh dengan kotoran. Coretan tulisan-tulisan yang tidak pantas mewarnai dinding-dinding yang ditulis dengan arang. Seharusnya tempat ini mendapat perhatian dari pemerintah.

Untuk memanfaatkan rumah-rumah wisata ini mahasiswa membersihkan ruangan-ruangan dan ngepel lantai-lantainya hingga mengkilap. Karena tidak tersedia kain pel maka ada yang merelakan bajunya dipergunakan sebagai kain pel. Setelah bersih rumah-rumah ini siap dipergunakan untuk tidur dan bermalam. Rumah-rumah ini walau sudah rusak tetapi sangat membantu mahasiswa Jurusan Kehutanan Unpatti dalam melakukan praktek di Pulau Marsegu ini.
Malam telah tiba, saatnya untuk beristirahat memulihkan tenaga agar segar kembali untuk melanjutkan kegiatan di besok hari.

Hari kedua di Pulau Marsegu, mahasiswa Jurusan Kehutanan Unpatti bersiap untuk mengadakan Praktek Lapangan. Masing-masing kelompok mahasiswa melakukan praktek sesuai petunjuk dosen matakuliah. Untuk Mata Kuliah Ekologi Hutan, mahasiswa membuat petak analisis vegetasi pada hutan pantai dan hutan sekunder berkarang. Selain melakukan analisis vegetasi, para mahasiswa melakukan penandaan pohon agar dapat diukur kembali pertambahan diameter dan tinggi ketika datang praktek untuk berikutnya.






Artikel Terkait :

LIRIK LAGU ROHANI. KU YAKIN TUHAN TUNTUN LANGKAHKU

Lagu ini berasal dari PKJ (Pelengkap Kidung Jemaat) Nomor 131. Mengungkapkan Keyakinan Teguh pada TUHAN, yang selalu menuntun langkah hidup orang percaya.

PKJ. 131. 'Ku Yakin Tuhan Tuntun Langkahku.

1: ‘Ku yakin Tuhan tuntun langkahku serta membuka jalan bagiku. Jika sungguh berserah dan berdoa padaNya, Tuhan membuka jalan bagiku.

2: ‘Ku yakin Tuhan tuntun langkahku serta membuka jalan bagiku. ‘Ku mencari wajahNya, maka malampun cerah; Tuhan membuka jalan bagiku.

3: ‘Ku yakin Tuhan tuntun langkahku serta membuka jalan bagiku. Bagi Dia hidupku, kata dan tindakanku; Tuhan membuka jalan bagiku.

Kadang dalam hidup ini kebimbangan selalu menghampiri, itulah karakteristik iman yang dinamis. Kadang iman kita teguh, namun sering goyah oleh persoalan-persoalan hidup yang ada.
Namun bila setiap saat kita selalu mendengar suara Tuhan lewat firman-firmanNya, iman kita selalu mendapat kekuatan baru.